Sabtu, 28 Januari 2017



KETIKA TONGKEK MENJADI IDOLA MASYARAKAT
Mungkin tidak terlalu banyak masyarakat Lombok Timur yang tahu dengan kesenian yang bernama tongkek ini, bagi sebagian masyarakat khususnya di kecamatan selong tongkek ini menjadi salah satu budaya leluhur yang di pakai membangunkan orang untuk makan sahur pada bulan suci ramadhan. Tongkek sendiri bagi masyarakat Indonesia diberbagai daerah mungkin dikenal dengan sebutan yang berbeda-beda ada yang menyebutnya tongklek, ada yang menamakannya tong-tong, kul-kul dan lain sebagainya.
Tongkek sendiri pada awal munculnya menurut cerita dari orang tua kita dipakai untuk mengumpulkan orang dalam suatu acara besar, hal ini dikatakan ketika dulu seorang menteri pada zaman awal kemerdekaan berkunjung ke Pancor dan pada saat itu micropon tidak ada. Ada lagi yang menyebutnya bahwa tongkek ini diperkenalkan atau ditenarkan oleh warga Bagek Longgek salah satu dusun di Kelurahan Pancor dulu (sekarang kelurahan rakam). Karena memang dari segi nadanya yang pertama seperti “ tongkek tong tongkek bagek longgek”.
Namun aapapun versi sejarahnya kini Kesenian Tongkek ini tidak hanya aktif di bulan Ramadhan saja melainkan kini perkembangannya sangat pesat, hal ini dimulai ketika ditemukannya 5 nada yakni do,re,mi, sol, la. Dengan adanya 5 nada ini maka tongkek pun kini tidak akan kalah bersaing dengan kesenian-kesenian yang lain seperti Gendang Beleq dan Kecimol. Hal ini terlihat dari banyaknya group-group tongkek yang disewa oleh masyarakat untuk mengiring Pengantin (nyondol).
Itulah sebabnya di Baagek Longgek kini berdiri sebuah Sanggar Kesenian Tongkek yang diberi nama “TERUNE GELORA”. Hal ini tentunya akan menjadi suatu hal yang baru disampig banyak sanggar-sanggar yang lain di Kelurahan Pancor dan Majidi. Untuk membangkitkan kembali budaya yang baik ini maka untuk mengawalinya telah diadakan Festival Tongkek yang sukses membangkitkan giroh sahabat-sahabat Tongkek yang lain pada awal Muharram 1438 H kemarin, dan ini menjadi Tonggak Besar Kebangkitan Kembali Kesenian Tongkek di Masyarakat Pancor khususnya.
Kini banyak lagi lomba-lomba serupa yang makin banyak digalakkan oleh Lingkungan-lingkungan sekitar baik itu untuk menyambut kegiatan-kegiatan keagamaan seperti Maulid dan hari-hari besar yang lain. Kita semua tentu berharap seiring banyaknya kasus keributan yang sering mengiringi berjalannya acara Nyongkolan maka dengan adanya Tongkek ini bias meredam semuanya. Dan tentunya kita berharap Pemerintah Kabupaten dengan ini memperhatikan dan melegalikan Kesenian Tongkek ini menjadi budaya asli Lombok Timur. 

Penulis:
Nama: M. Zainul Muttaqin (Sekretaris Sanggar Tongkek TERUNE GELORA)
Alamat: Bagek Longgek Rakam