KETIKA
TONGKEK MENJADI IDOLA MASYARAKAT

Tongkek
sendiri pada awal munculnya menurut cerita dari orang tua kita dipakai untuk
mengumpulkan orang dalam suatu acara besar, hal ini dikatakan ketika dulu
seorang menteri pada zaman awal kemerdekaan berkunjung ke Pancor dan pada saat
itu micropon tidak ada. Ada lagi yang menyebutnya bahwa tongkek ini
diperkenalkan atau ditenarkan oleh warga Bagek Longgek salah satu dusun di
Kelurahan Pancor dulu (sekarang kelurahan rakam). Karena memang dari segi
nadanya yang pertama seperti “ tongkek tong tongkek bagek longgek”.
Namun aapapun
versi sejarahnya kini Kesenian Tongkek ini tidak hanya aktif di bulan Ramadhan
saja melainkan kini perkembangannya sangat pesat, hal ini dimulai ketika
ditemukannya 5 nada yakni do,re,mi, sol, la. Dengan adanya 5 nada ini maka
tongkek pun kini tidak akan kalah bersaing dengan kesenian-kesenian yang lain
seperti Gendang Beleq dan Kecimol. Hal ini terlihat dari banyaknya group-group
tongkek yang disewa oleh masyarakat untuk mengiring Pengantin (nyondol).
Itulah sebabnya
di Baagek Longgek kini berdiri sebuah Sanggar Kesenian Tongkek yang diberi nama
“TERUNE GELORA”. Hal ini tentunya akan menjadi suatu hal yang baru disampig
banyak sanggar-sanggar yang lain di Kelurahan Pancor dan Majidi. Untuk
membangkitkan kembali budaya yang baik ini maka untuk mengawalinya telah
diadakan Festival Tongkek yang sukses membangkitkan giroh sahabat-sahabat
Tongkek yang lain pada awal Muharram 1438 H kemarin, dan ini menjadi Tonggak
Besar Kebangkitan Kembali Kesenian Tongkek di Masyarakat Pancor khususnya.

Penulis:
Nama: M.
Zainul Muttaqin (Sekretaris Sanggar Tongkek TERUNE GELORA)
Alamat: Bagek
Longgek Rakam