BENCANA
MELANDA MALAIKAT ITU SELALU DISANA
Tidak akan
pernah ada satupun orang di dunia ini yang ingin ditimpa bencana akan
tetapi jika sudah tiba masanya tidak
akan bias menolaknya itulah dia yang Maha Kuasa. Mungkin ungkapan atau kata
bencana bagi kita semua sangat sering kita dengarkan, kita lihat bahkan mungkin
kita pernah merasakannya, terlebih lagi akhir-akhir ini di Negara kita sedang
dilanda banyak bencana tidak terkecuali di NTB tercinta hampir seluruh
kabupaten pernah merasakan bencana pada bulan-bulan ini berupa Banjir, Angin
Kencang, Gempa Bumi, Tanah Longsor dan lain sebagainya.
Ketika bencana itu datang mungkin sebagian dari kita akan menghela
napas panjang seraya berdo’a semoga dikuatkan menerima musibah dan musibah itu
jauh dari diri kita sendiri, tetapi banyak pula yang ikut membantu sebagai
bentuk duka cita dan persaudaraan dengan member bantuan logistic berupa beras,
mi instan, pakaian layak pakai, selimut, air mineral dan lain sebagainya hal
ini menjadikan kita bahwa kita ini adalah saudara. Akan tetapi pernahkah
kiranya kita memperhatikan sekelompok orang-orang yang manakala saudara kita
terkena bencana mereka yang sibuk untuk membantu, menjaga dan ikut turun
langsung sebagai yang pertama ke lokasi, ya tentunya dia adalah Relawan.
Relawanlah
yang selama ini tanpa ada instruksi khusus atau surat perintah ketika bencana
dating mereka langsung siap berangkat menuju ke lokasi bencana tersebut, bagi
mereka hal ini merupakan suatu kebanggaan dan keharusan yang ditanamkan dalam
jiwa mereka sendiri, bisa membantu dan menyelematkan masyarakat adalah
kebahagiaan dan kesenangan untuknya. Mereka bekerja membantu dan menyelematkan
semata-mata karena jiwa yang tertanam dalam dirinya bukan karena uang, politik
ataupun jabatan. Bagi mereka bencana adalah saatnya berbuat dengan hati yang
ikhlas dan bersih bagaimana tidak baru saja terdengar ada isu atau info tentang
bencana mereka sudah langsung siap, bergerak dan berusaha maksimal untuk
meminimalkan korban jiwa walaupun pada waktu itu mereka sendir sedang susah,
sibuk, bahkan sedang ada pekerjaan dirumahnya mereka siap meninggalkannya.
Mereka
dengan cepat meniggalkan rumah mereka, anak-anak dan istri mereka semata-mata
karena mereka disebut Relawan. Betapa mulianya pekerjaan mereka sehingga uang
pun tidak pernah mereka terima dan rasakan, kesakitan bagi mereka sudah tidak
ada artinya, harta bagi mereka tidak akan pernah mengganggu pekerjaan yang
khusus dipersembahkan buat orang lain yang terkena bencana. Begitu mulianya
relawan ini sehingga mereka semua layak disebut dengan sebutan malaikat.
Malaikat yang datang setiap ada bencana, malaikat yang dating untuk menghibu
yang sedang kesusahan, malaikat yang dating untuk menyelamatkan nyawa orang
lain yang mungkin tidak pernah dia kenal, tidak pernah bertemu dan berbicara
dengan pertaruhan nyawanya sendiri.
Oleh sebab
itu, sudah saatnya kita semua memberikan penghargaan yang tinggi dan luar biasa
kepada mereka yang selalu siap di medan bencana, karena sebutan mereka adalah
relawan yang bermakna suka dan rela. Akan
tetapi tidak sepantasnya kita memandang mereka sebelah mata karena
mereka tidak di gaji, tidak punya NIP seperti para PNS, dan tidak pula
mempunyai sebutan atau gelar layaknya seorang sarjana tetapi mereka mempunyai
hati seperti hati Malaikat. Sudah sepatutnya mereka mendapat perhatian dari
Pemerintah Daerah ataupun lembaga legislative yang ada di daerah-daerah jangan
sampai sebutan sebutan relawan untuk mereka hidup mereka pun harus kita
relakan, mari bersama-sama memberikan penghargaan kepada mereka dengan apa yang
bisa kita berikan dan minimal kita berikan mereka sebutan dengan Malaikat.
M. Zainul
Muttaqin