Senin, 27 Maret 2017



BENCANA MELANDA MALAIKAT ITU SELALU DISANA
Tidak akan pernah ada satupun orang di dunia ini yang ingin ditimpa bencana akan tetapi  jika sudah tiba masanya tidak akan bias menolaknya itulah dia yang Maha Kuasa. Mungkin ungkapan atau kata bencana bagi kita semua sangat sering kita dengarkan, kita lihat bahkan mungkin kita pernah merasakannya, terlebih lagi akhir-akhir ini di Negara kita sedang dilanda banyak bencana tidak terkecuali di NTB tercinta hampir seluruh kabupaten pernah merasakan bencana pada bulan-bulan ini berupa Banjir, Angin Kencang, Gempa Bumi, Tanah Longsor dan lain sebagainya.
Ketika bencana itu datang  mungkin sebagian dari kita akan menghela napas panjang seraya berdo’a semoga dikuatkan menerima musibah dan musibah itu jauh dari diri kita sendiri, tetapi banyak pula yang ikut membantu sebagai bentuk duka cita dan persaudaraan dengan member bantuan logistic berupa beras, mi instan, pakaian layak pakai, selimut, air mineral dan lain sebagainya hal ini menjadikan kita bahwa kita ini adalah saudara. Akan tetapi pernahkah kiranya kita memperhatikan sekelompok orang-orang yang manakala saudara kita terkena bencana mereka yang sibuk untuk membantu, menjaga dan ikut turun langsung sebagai yang pertama ke lokasi, ya tentunya dia adalah Relawan.
Relawanlah yang selama ini tanpa ada instruksi khusus atau surat perintah ketika bencana dating mereka langsung siap berangkat menuju ke lokasi bencana tersebut, bagi mereka hal ini merupakan suatu kebanggaan dan keharusan yang ditanamkan dalam jiwa mereka sendiri, bisa membantu dan menyelematkan masyarakat adalah kebahagiaan dan kesenangan untuknya. Mereka bekerja membantu dan menyelematkan semata-mata karena jiwa yang tertanam dalam dirinya bukan karena uang, politik ataupun jabatan. Bagi mereka bencana adalah saatnya berbuat dengan hati yang ikhlas dan bersih bagaimana tidak baru saja terdengar ada isu atau info tentang bencana mereka sudah langsung siap, bergerak dan berusaha maksimal untuk meminimalkan korban jiwa walaupun pada waktu itu mereka sendir sedang susah, sibuk, bahkan sedang ada pekerjaan dirumahnya mereka siap meninggalkannya.
Mereka dengan cepat meniggalkan rumah mereka, anak-anak dan istri mereka semata-mata karena mereka disebut Relawan. Betapa mulianya pekerjaan mereka sehingga uang pun tidak pernah mereka terima dan rasakan, kesakitan bagi mereka sudah tidak ada artinya, harta bagi mereka tidak akan pernah mengganggu pekerjaan yang khusus dipersembahkan buat orang lain yang terkena bencana. Begitu mulianya relawan ini sehingga mereka semua layak disebut dengan sebutan malaikat. Malaikat yang datang setiap ada bencana, malaikat yang dating untuk menghibu yang sedang kesusahan, malaikat yang dating untuk menyelamatkan nyawa orang lain yang mungkin tidak pernah dia kenal, tidak pernah bertemu dan berbicara dengan pertaruhan nyawanya sendiri.
Oleh sebab itu, sudah saatnya kita semua memberikan penghargaan yang tinggi dan luar biasa kepada mereka yang selalu siap di medan bencana, karena sebutan mereka adalah relawan yang bermakna suka dan rela. Akan  tetapi tidak sepantasnya kita memandang mereka sebelah mata karena mereka tidak di gaji, tidak punya NIP seperti para PNS, dan tidak pula mempunyai sebutan atau gelar layaknya seorang sarjana tetapi mereka mempunyai hati seperti hati Malaikat. Sudah sepatutnya mereka mendapat perhatian dari Pemerintah Daerah ataupun lembaga legislative yang ada di daerah-daerah jangan sampai sebutan sebutan relawan untuk mereka hidup mereka pun harus kita relakan, mari bersama-sama memberikan penghargaan kepada mereka dengan apa yang bisa kita berikan dan minimal kita berikan mereka sebutan dengan Malaikat.
M. Zainul Muttaqin

Tidak ada komentar:

Posting Komentar